Sobat Properti, Ada benarnya pesan ini, "Berhati-hatilah mengatur keuangan developer perumahan”. Berkaca dari pengalaman orang lain, group usaha lain sejenis, juga dari banyak perusahaan sukses, mengatur manajemen keuangan developer adalah kunci keberhasilan bisnis property. Perusahaan pengembang penyedia perumahan.
Pameo sugessif memang kerap kita dengar, seolah telah menjadi doktrin, bahwa keberhasilan suatu bisnis tergantung bidang pemasaran. "Tak ada cerita apapun sebelum marketing menjual sesuatu”, begitu kira-kira bunyi pesannya. Seolah menepis pentingnya mengatur rigid manajemen keuangan developer khususnya.
Tak sepenuhnya salah doktrin di atas memang. Kewaspadaan manajemen keuangan developer mengendalikan pengeluaran khususnya juga tak kalah berharga. Tak kalah menentukan bertahan atau gugurnya suatu proyek perumahan yang sedang dikerjakan developer. Bahkan menentukan moncer atau gulung tikarnya perusahaan. Semrawut mengatur keuangan sama artinya menanam bom waktu yang siap meledak kapanpun. Melumatkan urusan konstruksi, pembayaran tanah, dan serah terima unit rumah ke konsumen pada akhirnya.
Tulisan ini fokus bertutur tentang pertingnya menyusun perencanaan keuangan sebelum proyek mulai digarap. Dari rencana benar lahir tindakan benar. Atau sekurangnya mendekati benar. Penyimpangan sedikit dari rencana induk di sana-sini dianggap wajar sejauh tak mengubah ketentuan baku rencana keuangan.
Salah satu tugas utama pebisnis property adalah mengatur keuangan, dimulai saat membuat alur organisasi keuangan, lajur distribusi, serta alur input data dan administrasi keuangan. Ini baru sebagian kecil, banyak lagi item keuangan seperti merencanakan jurnal masuk, jurnal keluar, arus kas, membuat kode transaksi, juga cara menyusun laporan arus kas perusahaan. Karena itu wajar pebisnis property perlu bantuan ahli keuangan. Seorang ekpert di bidang manajemen keuangan developer.
Simulasi-simulasi kecil saat membuat perencanaan manajemen keuangan property amat perlu dilakukan. Menyiapkan beberapa skenario dari kondisi bertumbuh, landai bahkan saat kondisi keuangan terburuk terjadi, umpamanya. Dari pengalaman , urusan rumit kerap muncul saat bagian keuangan melakukan evaluasi data piutang konsumen dibandingkan dengan data realisasi konstruksi di lapangan. Tak masalah jika ternyata data piutang lebih besar dari alokasi sisa pekerjaan yang harus diselesaikan. Jika ternyata sebaliknya, dijamin developernya sakit kepala dadakan.
Muara dari kisruh keuangan berhubungan dengan konstruksi biasanya diawali dari format pelaporan yang keliru. Tak mencerminkan kebutuhan sebenarnya dan terlalu optimis mengandalkan cash in. melihat potensi cash in seolah sudah dengan sendirinya uangnya masuk. Akibatnya tak ada rem penahan laju alokasi lain, mengabaikan alokasi konstruksi. Penyebab utamanya salah alokasi ini karena developer gatal tangan membeli lahan baru biasanya.
Untuk alasan berhati-hati maupun untuk tujuan memastikan ritme keuangan perusahaan baik-baik saja, berjalan normal, mengatur manajemen keuangan bisnis property penting dilakukan sejak tahap perencanaan. Ribet di awal menyusun seluruh dokumen keuangan, lempang jalan kemudian.
mitra terbaik Anda dalam menyiapkan:
- Dokumen Analisa Kelayakan Bisnis (AKB) proyek perumahan.
- Gambar arsitektur rumah pribadi maupun proyek perumahan
- Perhitungan RAB dan RAP
- Kontraktor bangunan rumah pribadi maupun proyek perumahan
- Analisa keuangan proyek perumahan
- Analisa rasio struktur modal proyek perumahan
- Analisa dan panduan marketing proyek perumahan
- Sistem marketing perumahan berbasis IT
- Professional broker penjualan rumah dan perumahan
- Mentoring manajemen kelola proyek perumahan
- Sebagai partner developer perumahan model kerja sama tanah
Sistem Informasi Manajemen (SIM) developer perumahan
No comments:
Post a Comment