Sobat properti, Bagaimana kabarnya Anda hari ini? Smoga Anda menjalani hari-hari penuh semangat ya...
hari ini saya mau berbagi Tentang Tip Menjadi developer Properti.
Pada awalnya nggak tahu harus mulai dari mana Nggak kenal notaris, mana yg bonafid, mana yg masih belajar Nggak dikenal bank, boro-boro bank yg datangin kita. Curiga dengan makelar yg nawarin ahan, takut ditipu Khawatir dengan kontraktor, takut nggak beres dan kabur Was-was dengan perijinan, takut biayanya selangit Takut dengan ormas, proyek dihalang-halangi mereka Nggak ngerti dengan proses di BPN, yg terbayang ribetnya Nggak tahu mana lahan yg bagus, mana yg boncos nggak ngerti cara jualan, apalagi ngumpulin leads Bangun rumah sesuai usage-value saja sulit, apalagi added-value Bikin RAB sederhana saja nggak ngerti, apalagi skema reward sales Bikin rumah 1 saja pusing, apalagi puluhan atau ratusan Nggak terbayang project life cycle Bikin pahse project sequential saja kedodoran, apalagi mengeksekuai proyek yg overlapping atau paralel Kapan Initiating, planning, executng, controlling & closing Bagaimana mengatur integration, scope, time, cost, quality, communication, HR, risk & procurement Bagaimana after salesnya, bagaimana estate managementnya
Bikin 1 halaman surat ke bank saja bingung mau nulis apa, Apalagi bikin proposal ke bank ratusan halaman Bikin proposal ke investor puluhan pages.
Microsoft excel saja gagap, apalagi bikin spreadsheet sampai kepala ngebul Bikin poster kecil saja bingung, apalagi flyer yg catchy Nulis status saja dikit-dikit di-edit, apalagi nulis copywriting panjang lebar dan powerful dan menghipnotis calon buyer Manage proyek 1 rumah saja serabutan, apalagi menjalankan Project Management dengan berbagai knowledge area Apaan tuh Business Model Canvas, makanan atau minuman? Google sketchup, apa pula itu, games atau apps?
Cara mudah memulai bisnis properti, Apa yang ada dalam benak anda tentang bisnis properti? Modal besar? Urusan birokrasi yang rumit? Alur kerja yang njelimet? Pemasaran yang fantastis? Atau menjadi broker atau RCTI (Rombongan Calo Tanah Indonesia; hehehe, gak apa-apa yang penting halal)? Boleh-boleh saja dan sah-sah saja. Tapi tips berikut akan merubah pola pikir anda! Baca dengan teliti dan simak baik-baik?
Think Big, Start Small, Act Now
Entah siapa yang memopulerkan kata-kata tersebut di atas. Tapi bagi saya, susunan kata tersebut memberi energi positif yang sangat besar. Untuk memulai bisnis properti memang dibutuhkan pemikiran yang besar, namun kadang kita terjebak bahwa pemikiran besar kita membutuhkan usaha yang besar pula. Sungguh tidak!
Runtutan berikut ini akan memberikan gambaran kepada anda bahwa untuk berbisnis properti sangat bisa dimulai dari hal yang kecil.
Menjadi broker misalnya. Tapi keuntungan anda tidak seberapa. Bagaimana kalau saya berikan tips untuk menjadi developer / pengembangan perumahan dalam skala kecil.
Empat, lima, enam rumah, bahkan satu rumah pun bisa menjadikan dan menghantarkan anda menjadi developer kelas wahid. Ingat cukup satu rumah! Namun untuk mewujudkan impian besar anda, jangan hanya berhenti di satu rumah saja. Fokus dan kontinuitas sangat dibutuhkan di sini.
Dengan anda membidik perumahan kecil, anda tidak akan berhubungan dengan birokrasi perijinan yang rumit. Di beberapa daerah batasannya berbeda-beda. Biasanya di atas 4 kapling, anda sudah wajib menempuh perijinan mulai dari fatwa lahan sampai dengan ijin lokasi. Sedangkan maksimal 4 kapling, anda cukup mengajukan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB. Ini akan menekan jumlah modal yang musti anda keluarkan.
Modal Tidak Harus Besar
Modal! Ya! Modal tidak harus besar. Syukur-syukur anda sudah memiliki tanah kapling yang siap bangun. Entah itu milik orang tua anda, sahabat anda atau orang lain yang mau bekerjasama dengan anda. Anda tidak perlu membeli kapling siap bangun kan ?! Tinggal buka koran, cari iklan baris bertajuk TANAH DIJUAL, telepon dan sampaikan tujuan anda. Singkat cerita, anda sudah "memiliki kapling siap bangun.
Untuk membangun rumahnya dengan uang siapa? Gampang. Jangan kalah akal. Apabila tanah sudah dikuasai, anda tinggal pasarkan berikut desain rumahnya.
Tetapkan saja uang muka penjualan sebesar 30% dari harga jual. Itu sudah mencukupi modal anda untuk membangun rumah.
Logikanya dari mana? Begini, misal anggaran pembangunan rumah adalah 2 juta/m2. Misal anda menjual tipe 45 m2, sehingga total biaya bangunan adalah 90juta. Harga jual tipe 45 misalnya 250 juta. Artinya 30% dari 250 juta adalah 75 juta. Artinya 75juta adalah 83,33% dari 90juta. Are we going to play a hard cash? Oh no jelas tidak. Manfaatkan tenaga kontraktor sehingga kita bisa membayar kontraktor dengan progress. Kekurangan pembayaran bisa kita cadangkan dari pencairan KPR yang sebesar 175juta.
Think! Bagaimana jika kontraktor bersedia dibayar turn key, sampai dengan serah terima kunci, sang kontraktor baru menerima pembayaran? Artinya 75juta adalah MURNI UANG ANDA! Kontraktor dibayar dengan pencairan KPR yang bisa kita siasati dengan apa yang biasa disebut STANDING INSTRUCTION atau instruksi pencairan KPR dimana menyebutkan sejumlah dana untuk ditransfer ke rekening kita dan kontraktor.
Desain rumahnya dari mana? Itu mah gampang. Anda tinggal browsing di internet atau mengkoleksi brosur perumahan yang memang laku keras seperti halnya disini http://www.contohdesain properti.com anda tinggal pilih dan tentukan yang sesuai dengan tanah anda. Jika anda memiliki kepiawaian menggunakan program desain, anda bisa kerjakan sendiri. Atau anda tinggal bayar konsultan. Selesai!
Perhitungan Sederhana
Ingat, kita adalah developer kecil-kecilan. Perhitungannya pun sederhana sekali. Misal tanah seluas 100 m2 dihargai 300ribu/m2. Sehingga harga tanah adalah 30 juta. Bangunan tipe 45 seperti hitungan di atas adalah 90 juta. Artinya modal anda adalah 120 juta. Survey harga rumah yang setipe dengan rumah anda. Misal harga tipe 45 di sekitar lokasi anda adalah sebesar 300 juta. Logika sederhana, jika anda menjual rumah anda dengan harga 250 juta laku tidak? Keuntungan anda kotor anda adalah 130 juta bukan?
Jika anda memodali seluruhnya yakni sebesar 120 juta artinya anda mempunyai keuntungan kotor 108,33%. Padahal konsumen memodali anda 75 juta (ingat uang muka), artinya anda hanya memodali 45juta yang artinya anda mempunyai keuntungan kotor 288% dari modal anda. Padahal tanah yang anda kuasai adalah tanah kerjasama dengan sahabat anda seharga 30juta (ingat harga tanah), artinya modal anda cukup 15juta, artinya keuntungan kotor anda 866,67%. Nabung dimana dengan 15 juta bisa menghasilkan 866,67%? Fantastis kan?
Padahal (lagi) kekurangan anda sebesar 15 juta untuk pembayaran kontraktor akan anda bebankan dalam pencairan KPR, artinya modal anda 0 rupiah!!! Ehmm yang ini sedikit tidak masuk akal. Walau bagaimanapun, anda pasti akan keluar modal, tapi semangatnya adalah MODAL TIDAK HARUS BESAR! segera ikuti kelasnya jg disini http://www.workshopprop erti.com/
Sobat propert, inilah sebuah kebutuhan para developer properti di era serba Digital
Kebutuhan perumahan yang kian meningkat, menyebabkan pertumbuhan pesat pengusaha perumahan / developer diikuti oleh tingginya jumlahnya permintaan konsumen/calon pembeli.
Kebanyakan calon pembeli survey melalui berbagai even pameran atau langsung berkunjung ke lokasi dimana Anda telah membangun unit perumahan. Disaat itulah seringkali calon pembeli titip uang tanda jadi karena takut kedahuluan dengan calon pembeli lain atau memang karena Anda memberikan kemudahan agar dapat segera diproses oleh Bank, dan dikatakan titip disebabkan nilai uangnya masih kurang dari ketentuan.
Disaat itulah kebanyakan para developer, saat calon pembeli sudah kasih dp, kemudian merasa kesulitan untuk menagihkan kekurangan uang muka tersebut.
Bagaimanakah cara membuat tagihan kekurangannya?
didalam SID II jika konsumen sudah serius maka bisa di inputkan mulai dari data konsumen kemudian mau ambil kapling yang mana, nah kalau sudah di inputkan nantinya akan secara automatis memberitahu bila ada pembayran yang jatuh tempo via email, anda bisa mengatur format suratnya untuk pemberitahuannya ke konsumen, enak bukan.
data tersimpan rapi, semua konsumen maupun calon konsumen yang tdk jadi belipun tersimpan dengan baik, suatu saat misal mau buka lokasi baru data konsumen lama bisa di followup dan di SID II ini memberikan fitur untuk marketing memfollow upnya, sebagai owner dan manajer bisa langsung melihat pergerakan para marketing dilokasi tanpa harus kelokasi bisa cukup dengan smartphon anda langsung terlihat semua.
Link Demo SID 2 Versi Trial klik disini
Beberapa Tips untuk anda:
Tips 1 :
Belajar dari buku-buku, seminar, kursus, dan berbicara dengan pengembang properti lainnya.
Tips 2 :
Lihat apa yang pengembang properti lainnya lakukan.
Tips 3 :
Jangan trendsetter " mengembangkan apa yang menjual, bukan apa yang Anda sukai.
Tips 4 :
Pahami rencana pembangunan daerah di mana Anda sedang membangun. Setiap pemerintah daerah yang berbeda memiliki peraturan yang berbeda.
Tips 5:
Manfaatkan bank Anda atau dana lain yang terlibat dalam setiap tahap perkembangan Anda.
Tips 6: Sobat Properti tip yang ini adalah selalu tambah ilmu tentang bisnis properti agar mengetahui mana yg harus segera diprioritaskan atau mana yg harus ditinggalkan, sobat properti bila belum pesan EBOOK TPD, bisa memiliki ebooknya dengan materi dibawah ini.
Tips 7 Pantengin Social media para praktisi yang sudah terbukti sukses dan gak pelit berbagi ilmu.
No comments:
Post a Comment