Untuk mengetahui dan merasakan keuntungan menggunakan jasaprofessional broker atau property agent dalam menjual atau mencari properti, saya menceritakan pengalaman yang saya alami ketika melisting properti yang saya dapat dari broker tradisional.
Suatu waktu saya mendapatkan informasi tanah dijual di daerah Jalan Panjang Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Informasi itu saya dapatkan dari makelar tradisional yang sering menawarkan tanah dijual ke saya. Biasanya mereka terdiri dari beberapa orang yang saling bertukar informasi mengenai tanah atau rumah dijual.
Sebenarnya saya tidak terlalu menganggap serius apa yang mereka tawarkan karena pada umumnya mereka memberikan informasi yang masih mentah. Informasi yang mereka berikan harus dicek kebenarannya dengan teliti supaya tidak mengecewakan calon pembeli nantinya.
Khusus untuk tanah dijual di Kebon Jeruk ini saya sudah wanti-wanti menanyakan berulangkali apakah bisa menemui pemilik jika kita punya calon pembeli, mereka bilang mereka memiliki akses ke owner tanah dijual itu.
Untuk sementara saya mempercayai apa yang mereka katakan karena mereka juga memberikan foto copy sertifikat dari tanah tersebut. Setelah itu saya iklankan di beberapa media online dan di blog saya Asriman.Com ini.
Selang beberapa hari ada seseorang yang menelepon saya bahwa mereka berminat terhadap tanah yang saya jual tersebut dan mereka ingin memastikan bahwa saya memiliki akses ke pemilik tanah.
Karena informasi awal dari teman-teman broker tradisonal ini bahwa mereka bisa menemui owner maka saya dengan sangat percaya diri mengatakan kepada calon buyer bahwa saya bisa menemui pemilik tanah. Dan diaturlah pertemuan antara saya dengan owner.
Tapi saya sangat kecewa karena teman yang memberikan informasi ke saya sebenarnya tidak langsung ke pemilik tanah dan ternyata katanya masih ada orang lain yang memiliki akses ke pemilik tanah tersebut yang mereka sebut sebagai ‘kuasa jual’.
Akhir cerita, ternyata sang ‘kuasa jual’ juga tidak mengetahui pemilik sesungguhnya dan masih ada orang lain yang mengenal atau karyawan dari pemilik.
Ujung-ujungnya sudah pasti batal. Saya tidak mau lagi melanjutkan prosesnya karena saya yakin yang mereka bilang ‘kuasa jual’ juga tidak punya akses langsung ke pemilik lahan.
Sungguh melelahkan melayani para broker tradisional yang terkesan aji mumpung dan tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap informasi yang diberikan dan yang lebih penting lagi adalah tanggungjawab terhadap calon pembeli.
Pengalaman saya diatas mungkin tidak akan terjadi jika saya berhubungan dengan professional broker, walaupun saya juga berposisi sebagai broker.
Karena didunia brokerage property sudah jamak dilakukan co-broking atau lebih tenar disebut cobroke. Hal ini saya yakini karena seorang professional broker property memiliki Standard Operating Procedure (SOP) dalam melisting property yang akan dijual.
Seorang Profesional Broker harus Mengetahui Product Knowledge Properti yang Dijualnya
Salah satu pembeda antara broker tradisional dengan broker profesional adalah seorang broker profesional harus memiliki pengetahuan yang lengkap tentang properti yang dijual sebelum menawarkan kepada pembeli, baik tentang kondisi fisik maupun tentang kondisi legalitas properti tersebut. Ini penting bagi mereka untuk menjaga nama baik kantor mereka.
Selain itu seorang broker profesional harus memastikan bahwa mereka berhubungan dengan orang yang benar dalam hal akan membantu menjualkan suatu property.
Menggunakan Jasa Profesional Broker Sangat Menguntungkan Pemilik Properti
Bagi pemilik property keberadaan professional broker atau agen properti sangat menguntungkan karena mereka bisa menghemat waktu dalam menjualkan propertynya.
Jika menjualkan sendiri propertynya, pemilik property tersebut harus siap ditelepon terus menerus oleh calon pembeli dan meluangkan waktu untuk menemani calon buyer untuk melihat proeprtynya.
Bagi sebagian orang tidak terlalu rugi jika terus-menerus meluangkan waktu untuk menemui calon pembeli dan menemani melihat property yang dijual.
Orang dengan kategori ini adalah orang yang tidak terlalu sibuk, bahkan untuk mengeluarkan fee untuk perantara pun mereka biasanya keberatan.
Tetapi bagi orang yang memiliki kegiatan dan bisnis yang sangat pressisi terhadap waktu maka menjual property sendiri adalah kerugian. Bahkan untuk sekedar mengangkat telepon dari calon pembeli yang berulang-ulangpun bagi mereka sangat mengganggu.
Orang-orang seperti inilah yang sangat membutuhkan jasa seorang professional broker karena mereka akan terhindar dari gangguan terhadap konsentrasi bisnisnya.
Yang mereka lakukan hanyalah menghubungi professional broker yang mereka percayai dan menyerahkan detil propertynya, jika perlu juga menyerahkan kunci rumah atau apartemen (jika property berupa rumah atau apartemen).
Selebihnya mereka terus melakukan aktifitasnya seperti biasa. Sampai dihubungi oleh agent-nya tadi bahwa propertynya sudah ada buyer yang serius. Selanjutnya tinggal tentukan hari transaksi dengan janjian di kantor notaris atau Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).
Pemilik Properti Sangat Menghargai Jasa Seorang Broker Properti
Dalam hal pemberian fee-pun mereka sangat welcome karena mereka menghargai profesi orang lain dan professional broker-pun tidak akan melanggar SOP mengenai besaran fee yang menjadi haknya. Mereka tidak dibenarkan menaikkan harga atau titip harga.
Beda dengan broker tradisonal yang sering melakukan praktek curang yaitu menaikkan harga dari harga yang ditetapkan pemilik tanah. Bahkan tidak jarang para broker tradisonal ini juga meminta fee dari pembeli yang mana ini dilarang bagi professional broker.
Profesional Broker Sangat Membantu Pembeli Properti
Bagi pembeli property, keberadaan professional broker sangat menguntungkan mereka, karena akan sangat menghemat waktu.
Para pembeli tidak perlu tiap hari hunting property, yang perlu mereka lakukan hanya menghubungi property agent yang mereka percayai dan menyampaikan kriteria atau specs property yang mereka inginkan dan selebihnya sang agent-lah yang bekerja mencarikan, melihat kondisi fisik, melakukan penilaian, meneliti data yuridis seperti property tersebut sudah sertifikat atau masih girik dan lain-lain.
Setelah ditemukan property yang cocok, tinggal melakukan final checkingoleh pembeli. Dan transaksipun terjadi….
Ya, itulah sekelumit cerita pengalaman saya berhubungan dengan broker tradisional yang melelahkan dan dilanjutkan dengan pendapat saya mengenai keuntungan menggunakan professinal broker bagi penjual maupun pembeli property.
Tetapi saya tidak menutup mata terhadap keberadaan broker tradisional atau makelar tanah atau biong tanah, suatu saat keberadaan mereka kita butuhkan. Hanya saja informasi yang berasal dari mereka harus kita teliti lebih lanjut, jangan langsung ditawarkan kepada buyer sebelum yakin terhadap kebenaran informasinya…
No comments:
Post a Comment