‘Orang kaya selalu memiliki properti, walaupun dia bukan pebisnis properti”. Ya, itulah ungkapan yang cocok tentang properti. Tak kurang seorang Ray Kroc—si pemilik restoran cepat saji asal negeri Abang Sam—mengaku bahwa sebenarnya bisnisnya adalah properti, alih-alih sebagai penjual ayam goreng dan burger. Hmmm.
Begitu seksinya bisnis properti, sehingga saat ini, sudah tidak aneh kita melihat pebisnis yang biasanya bukan dikenal sebagai pebisnis properti, belakangan ia muncul sebagai pebisnis properti dengan proyek yang mentereng.
Kenapa mereka bela-belain masuk ke bisnis properti? Banyak alasannya, terutama karena bisnis properti sangat menarik dan menguntungkan. Uniknya di bisnis properti, keuntungan yang besar masih dibarengi dengan resiko bisnis yang relatif rendah. Nilai properti yang naik terus menjadi alasannya.
Sehingga sebuah proyek properti yang terbengkalaipun jika suatu saat akan dikembangkan lagi atau dijual bisa saja menguntungkan, asalkan tanahnya tidak bermasalah. Ini baru satu alasan yang dikemukakan, masih banyak lagi alasan lainnya.
Alasan lainnya adalah kebutuhan terhadap properti atau papan, bersama sandang dan pangan termasuk kebutuhan primer manusia. Artinya setiap orang membutuhkan properti (tempat tinggal). Tanpa tempat tinggal orang tidak bisa hidup normal. Sehingga sampai kapanpun orang tetap akan membutuhkan properti sehingga bisnis tidak akan pernah mati.
Bisnis properti berhubungan dengan banyak bisnis di dalamnya
Sebuah proyek properti berhubungan secara langsung dan tidak langsung dengan ratusan profesi yang berbeda. Di dalamnya ada sektor formal dan ada juga sektor non formal.
Sektor formal diwakili oleh instansi pemerintah melalui pejabat atau stafnya sedangkan sektor informal diwakili oleh para pekerja dan semua yang terlibat dalam proyek tersebut.
Mari kita lihat, sebuah proyek properti melibatkan para profesional seperti Notaris/PPAT, appraisal (penilai), arsitek, konsultan, insinyur sipil, asuransi, perbankan, surveyor, kontraktor, agen atau broker properti, desain grafis, konsultan marketing, manejer properti dan lain-lain.
Proyek Properti Melibatkan Sektor Non Formal
Selain itu sebuah proyek properti melibatkan sektor non formal seperti tukang, mandor, petugas keamanan, tukang kebersihan, supplier material, event organizer, tenaga pemasar tradisional, penduduk setempat, pedagang makanan sekitar lokasi, organisasi kemasyarakatan, dan masih banyak lagi profesi yang berhubungan dengan sebuah proyek properti.
Proyek Properti Juga Melibatkan Sektor Formal
Sektor formal yang berhubungan dengan sebuah proyek properti adalah instansi-instansi pemerintah seperti Kementrian Agraria dan Tata Ruang yang diwakili oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau kantor pertanahan, instansi yang berhubungan dengan perijinan dan bangunan seperti pemerintah daerah (Pemda) melalui dinas tata ruang/tata kota, Bappeda, kecamatan, kelurahan atau desa dan lain-lain. selanjutnya ada kementrian yang berhubungan dengan pemberian ijin seperti Kementrian Lingkungan Hidup, Kementrian Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Berbisnis properti sebagai broker
Sebagai broker bisa dijalani dengan paruh waktu tapi hasilnyapun juga paruh-paruh saja.
Mediator tipe separuh-separuh ini tidak akan mendapatkan hasil maksimal karena hubungaan emosional tidak tercipta antara si pelaku dengan objek dan soul bisnisnya.
Ada professional broker yang berpenghasilan besar, karena memang mereka menekuni profesi sebagai broker property secara serius dan penuh waktu. Tapi ada juga broker yang sudah menjalani profesinya bertahun-tahun tetapi belum bisa dikatakan sukses karena berbagai alasan.
Pilihan menjadi investor properti
Selain itu, untuk menjalani bisnis properti Anda juga bisa menjadi investor dengan memiliki properti untuk disewakan, bisa jadi dalam bentuk rumah kos, guest house, home stay atau property yang dikelola secara lebih profesional dengan modal dan omset besar seperti hotel, condotel, taman wisata, dan lain-lain.
Menjadi flipper juga bisa
Cara kerja seorang flipper lebih simpel tetapi perlu ketekunan luar biasa untuk melakukannya. Langkah awal musti hunting properti dulu, kemudian bernegosiasi dengan pemilik selanjutnya mencari pembeli. Prinsipnya kerja seorang flipper adalah beli propertinya kemudian jual secepatnya sehingga anda mendapatkan capital gain. Jika dijalani akan terasa mudah dengan langsung action. Learning by doing lebih baik.
Menjadi developer properti menjadi sebuah pilihan di bisnis properti
Menjadi developer bisa dimulai dengan menjadi penjual kavling tanah satu atau dua unit, untuk selanjutnya menjual banyak kavling dalam suatu kawasan. Kemudian dilanjutkan dengan menjual kaveling dengan rumah.
Menjadi developer properti bisa menjadi pilihan jika memang Anda sangat berhasrat menggelutinya karena banyak sekali hal positif yang bisa anda dapatkan.
Tanpa mengecilkan manfaat yang lain, manfaat yang sudah jelas adalah seorang pengembangakan mendapatkan keuntungan finansial, karena salah satu sifat bisnis perumahan adalah putaran omsetnya besar.
Bayangkan, jika proyek Anda terdiri dari 5 unit saja sudah memungkinkan Anda memiliki omset satu milyar bahkan lebih.
Nah bagaimana cara memulai bisnis developer properti?
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan mencari lahan yang layak untuk dijadikan proyek. Penilaian tidak jauh-jauh dari harga, karena harga akuisisi lahan sangat menentukan kesuksesan proyek. Jika Anda bisa mengakuisisi tanah yang bagus maka Anda sudah separo jalan dalam kesuksesan proyek.
Anda bisa membeli lahan secara tunai
Jika anda memiliki uang untuk menjadi developer properti maka langkah anda lebih mudah karena anda tinggal beli tanah kemudian urus perijinan, buat perencanaan, bangun fisik proyek dan pasarkan. Semua itu bisa anda lakukan sendiri, namun bisa juga anda serahkan kepada orang lain. Ya, serahkan sesuatu kepada ahlinya.
Itulah developer properti, lebih banyak mengandalkan kekuatan outsource dalam pelaksanaannya. Anda tidak membutuhkan keahlian teknis untuk sukses sebagai developer properti. Anda tidak dituntut harus pintar ngaduk semen, memasang bata atau menggali dan memasang batu kali di pondasi. Semua itu sudah ada ahlinya, anda hanya dituntut untuk mampu mengelola sumber daya orang lain.
Bisa tawarkan pembayaran bertahap jika anda tidak punya uang
Namun jika anda tidak memiliki uang untuk membeli lahan maka anda jangan berkecil hati karena ada banyak strategi yang bisa anda praktekkan untuk mengakuisisi lahan. Diantaranya menawarkan pembayaran bertahap kepada pemilik lahan.
Dengan pola pembayaran ini, tanah tidak dibayar sekaligus di depan. Pembayaran di depan hanya berupa uang tanda jadi atau uang muka yang besarnya sesuai kesepakatan anda dengan pemilik lahan. Sedapat mungkin sesuaikan dengan kemampuan anda dalam menyediakan uang tunai sehingga anda tidak membutuhkan bantuan uang muka dari pihak lain. Dengan demikian anda tidak terbebani untuk membayar hutang sehingga anda bisa fokus melaksanakan proyek.
Setelah pembayaran uang muka, selanjutnya kewajiban anda adalah membayar harga tanah sesuai dengan tahapan yang disepakati. Biasanya tahapan pembayaran yang disepakati adalah pembayaran per-3 bulan sampai lunas. Tapi ini tidak mengikat, bisa juga pembayaran per-6 atau per-9 bulan.
Kerjasama lahan juga bisa menjadi alternatif
Selain pembayaran secara bertahap, strategi akuisisi lahan yang bisa anda praktekkan adalah menawarkan kerjasama lahan kepada pemilik lahan.
Pada prinsipnya kerjasama lahan sama dengan pembayaran bertahap. Hanya saja pada kerjasama lahan ini pemilik lahan juga berhak mendapatkan laba proyek.
Jadi pemilik tanah mendapatkan harga tanahnya dan keuntungan proyek. Harga tanah dibayarkan secara bertahap sesuai dengan kesepakatan. Pada umumnya pola pembayaran yang disepakati adalah pembayaran bertahap sesuai dengan unit terjual.
Sedangkan keuntungan proyek dibayarkan pada saat proyek sudah selesai, sehingga keuntungan proyek sudah dihitung dan disepakati. Pembagian keuntungan proyek bersamaan dengan pembagian keuntungan proyek yang menjadi hak developer.
Kerjasama Lahan dengan Sistem Bagi Unit untuk Membangun Ruko
Selain untuk membangun perumahan, kerjasama lahan dengan sistem bagi unit bisa dipraktekkan untuk membangun ruko.
Prinsipnya sama dengan pembangunan perumahan, yaitu pemilik lahan menyediakan lahan sementara anda sebagai developer yang mengurus perijinan, membangun dan memasarkannya.
Dengan kerjasama seperti ini bagi hasilnya adalah berupa pembagian unit ruko. Beberapa unit untuk pemilik lahan dan beberapa unit untuk anda sebagai developer.
Dalam pelaksanaannya bisa jadi bagian untuk pemilik lahan dijualkan bersama, demikian juga bagian anda juga bisa anda jual. Jadi pemilik lahan menerima harga penjualan sebesar penjualan ruko miliknya demikian juga anda.
Bagaimana menghitung bagian pemilik tanah? Caranya mudah sekali, bagiannya dihitung berdasarkan harga tanahnya. Jika harga total tanahnya adalah 6 milyar rupiah, maka bagian pemilik lahan adalah 3 unit ruko jika harga 1 unit ruko adalah 2 milyar. Tetapi tidak tertutup kemungkinan anda menawarkan jumlah unit ruko yang lebih banyak supaya pemilik tanah tertarik untuk bekerjasama.
Dapatkan investor untuk membiayai bisnis properti anda
Inilah langkah penting jika anda ingin menjadi developer properti dalam keadaan tidak punya uang. Investorlah yang akan membiayai seluruh proyek anda, tentu saja dengan adanya bagi hasil dengan mereka.
Selanjutnya yang harus mendapat perhatian adalah tentang manajemen proyek, dimana pada tahapan ini sangat diperlukan kemampuan manejerial oleh seorang developer.
Karena dialah yang mengatur seluruh aktivitas dan organ-organ yang berhubungan dengan proyek, mengendalikan perjalanan proyek sehingga bisa mencapai hasil yang diinginkan.
Setelah semua tertata dengan baik, lahan sudah diakuisisi, perijinan sudah diinisiasi, manajemen sudah dipersiapkan, tibalah saatnya anda melaksanakan proyek mulai dari perencanaan, pengerjaan persiapan lahan, pembangunan fisik proyek dan pemasaran.
Nah, itulah tahapan yang harus dilalui oleh seorang developer property ketika akan mengembangkan proyek, cukup banyak memang dan memerlukan keahlian, kejelian dan ketelitian. Namun keahlian, kejelian dan ketelitian tersebut bisa didapat dari belajar.
Belajar tentang memulai sebuah proyek properti bisa dengan membaca di buku-buku atau dengan mengikuti Workshop Properti. Jika Anda ikut workshop keuntungannya adalah Anda langsung akan dibimbing oleh si pelaku bisnis property tersebut. Karena si pemateri umumnya adalah orang yang telah makan asam garam bisnis ini.
Setelah mendapatkan lahan yang cocok langkah selanjutnya adalah perencanaan lahan. Perencanaan lahan bisa Anda lakukan sendiri jika memang Anda sanggup melakukannya, tidak hanya sekedar sanggup Anda harus ahli dalam disain.
Jika Anda tidak ahli di bidang ini sebaiknya serahkan kepada ahlinya. Ada banyak sekali ahli yang siap membantu Anda tentu saja dengan sejumlah uang jasa.
Setelah perencanaan komplit tiba saatnya Anda mengerjakan proyek. Untuk mengerjakan proyek bisa Anda kerjakan sendiri atau menyerahkan kepada orang lain yang bernama kontraktor.
Anda bisa memilih mendelegasikan pekerjaan secara partial atau secara all in, tapi sesuai pengalaman lebih baik kontrak partial karena akan lebih simpel dalam controlling.
Terakhir, penggalan kerja yang harus direcanakan secara matang adalah tentang marketingatau penjualan produk perumahan. Berikan perhatian lebih tentang marketing ini dan bisnis developer properti Anda akan sukses.
No comments:
Post a Comment